Assassin's Creed
(Assassin's Creed motto)
Assassin Creed adalah seri permainan video aksi-petualangan dan penyelinapan yang dibuat oleh Patrice Désilets, Jade Raymond dan Corey May, dikembangkan dan diterbitkan oleh Ubisoft menggunakan game engine Anvil. Seri permainan ini menggambarkan pertarungan di
antara Assassin, yang memperjuangkan
perdamaian dengan kehendak bebas, dan Templar, yang menginginkan
perdamaian melalui di bawah kekuasaan. Seri permainan ini menampilkan fiksi sejarah, fiksi sains, dan tokoh-tokoh fiktif, yang dipadukan
dengan peristiwa dan tokoh-tokoh
sejarah. Pemain akan mengontrol tokoh Assassin di masa lampau lebih sering,
sementara mereka dapat pula bermain sebagai Desmond Miles atau Assassin
Initiate di masa kini, yang memburu target-target Templar.
Cerita dari seri permainan video ini terinspirasi dari
novel Almaut oleh penulis Slovenia Vladimir Bartol,[1] sementara konsep permainan
dibentuk dari seri Prince of Persia.[2] Seri permainan ini dimulai dengan
permainan berjudul sama pada tahun 2007, dan telah menghadirkan sebelas
permainan utama. Permainan yang dirilis baru-baru ini adalah Assassin's
Creed Mirage pada tahun 2023.
Cerita dan periode waktu yang baru diperkenalkan di
setiap entri, dan elemen dari cara bermain berkembang dari versi sebelumnya.
Terdapat dua kumpulan cerita di dalam seri ini. Untuk lima permainan utama yang
pertama, cerita berlatar pada tahun 2012 dan menampilkan tokoh utama Desmond
Miles yang menggunakan mesin yang bernama Animus dan menghidupkan kembali
memori pendahulunya untuk mencari cara untuk mencegah kemusnahan massal pada tahun 2012. Dalam
permainan berikutnya hingga Assassin's Creed Syndicate, pegawan
Abstergo dan relawan Assassin menghidupkan kembali rekaman memori genetik
menggunakan perangkat lunak Helix, yang membantu para Templar dan Assassin
menemukan Piece of Eden yang baru di dunia modern. Pada dua judul permainan
terbaru, yakni Assassin's Creed Origins dan Assassin's
Creed Odyssey, protagonis untuk masa kini adalah Layla Hassan, seorang
mantan pegawai Abstergo yang direkrut ke dalam Ordo Assassin.
Permainan utama dari Assassin's Creed berlatar
di dunia terbuka dan ditampilkan dari sudut pandang orang ketiga di mana para
protagonis menjatuhkan lawan menggunakan keterampilan bertempur dan menyelinap
dengan eksploitasi lingkungan. Pemain memiliki kebebasan untuk menjelajahi
latar historis sambil menyelesaikan misi utama dan sampingan. Di samping misi
pemain tunggal, beberapa permainan juga menyediakan permainan multi-pemain
kompetitif dan kooperatif. Sementara permainan utama dibuat untuk platform konsol
dan desktop utama, beberapa permainan sampingan juga dirilis
bersamaan untuk platform konsol, mobile, dan
perangkat genggam.
Permainan utama pada seri permainan video Assassin's
Creed telah menerima banyak tanggapan positif atas ambisinya dalam
mengembangkan visual, desain permainan, dan cerita naratif, dengan kritikan
tentang siklus rilis tahunan dan bug yang sering muncul.
Permainan spin-off menerima tanggapan sedang hingga positif.
Seri permainan video ini telah menerima berbagai penghargaan dan nominasi,
termasuk penghargaan Game of the Year. Seri permainan video ini juga sukses
secara komersial karena menjual lebih dari 100 juta kopi per bulan September
2016, menjadi seri terlaris yang pernah dibuat oleh Ubisoft dan menjadi salah
satu seri permainan video dengan penjualan tertinggi sepanjang masa. Assassin's
Creed diadaptasi ke dalam film yang berjudul sama, yang menerima
tanggapan negatif. Seri permainan ini juga diterbitkan dalam bentuk buku seni,
ensiklopedia, komik, novelisasi, dan novel. Semua media berlatar dalam
kontinuitas yang sama dengan seri permainan video utama.
Latar belakang
Serial Assassin's Creed bermula dari
ide untuk sekuel Prince of Persia: The Sands of Time, versi
adaptasi 3D dari versi asli Prince of Persia, dan memasukkan banyak
gerakan parkour dan bertempur. The Sands
of Time yang sukses mendapat kritik positif dan keuntungan finansial,
membuat Ubisoft meminta Ubisoft Montreal untuk mengembangkan sebuah sekuel,
yang ditujukan untuk generasi konsol berikutnya. Tim Ubisoft
Montreal kemudian memutuskan untuk mengadaptasi cara bermain dari The
Sands of Time ke dalam pendekatan dunia terbuka, memanfaatkan daya
pemrosesan yang telah ditingkatkan untuk menciptakan ruang yang lebih besar dan
lebih banyak orang. Secara naratif, tim pengembang ingin beralih dari sosok
Prince ke sosok baru yang harus dikerjakan; digabungkan dengan penelitian pada
komunitas rahasia yang menuntun mereka berfokus pada Assassin, hingga menggunakan cerita dari
novel Alamut.[3]
Mereka mengembangkan cerita naratif di mana pemain
akan mengontrol seorang Assassin yang bertugas sebagai pengawal untuk tokoh
Prince yang tidak dimainkan, menamai permainan tersebut sebagai Prince
of Persia: Assassin. Ubisoft tidak senang dengan permainan Prince
of Persia tanpa Prince sebagai tokoh yang dapat dimainkan, tetapi
kemudian divisi pemasaran menyarankan judul Assassin's Creed, yang
berpusat pada Assassin, "tidak ada yang benar; semuanya
diperbolehkan." Ubisoft Montreal mengikuti saran tersebut dengan
menciptakan kekayaan intelektual yang
sepenuhnya baru, menghilangkan sosok Prince dan menciptakan konflik antara
Assassin dan Ksatria Templar.
Selanjutnya, dalam menentukan dalil pembunuhan lain yang berkaitan dalam
sejarah manusia, mereka memperoleh ide dari memori genetik dan menciptakan
perangkat "Animus" dan elemen alur cerita modern, yang kemudian
memungkinkannya untuk menjelaskan aspek tertentu dari permainan, seperti
misalnya ketika pemain gagal dalam suatu misi, dengan cara yang serupa seperti
pada The Sands of Time.[3]
Setelah perilisan Assassin's Creed pertama
pada tahun 2007, Ubisoft Montreal dan studio Ubisoft lainnya
menggunakan serial permainan dari berbagai periode sejarah, berusaha
mencocokkan akurasi sejarah sambil merancang beberapa elemen permainan.[3]
Prolog
Permainan Assassin's Creed berpusat
pada persaingan di antara dua perkumpulan rahasia kuno — Assassin dan Ksatria Templar — beserta kaitan tak
langsung dengan peradaban manusia di masa lampau, yang di sepanjang permainan
merujuk sebagai "orang-orang yang datang sebelumnya," di mana
perkumpulannya, bersama banyak biosfer Bumi, musnah karena badai matahari masif
ribuan tahun sebelum waktu pada permainan. Latar kronologis dunia nyata dimulai
pada tahun 2012, tetapi sebagian besar cerita dalam permainan berlatar sejarah
di masa lampau.
Abstergo Industries adalah waralaba konglomerat mega-korporasi yang memiliki
banyak cabang, dijalankan diam-diam oleh Ksatria Templar modern. Perusahaan
tersebut adalah antagonis utama versi masa kini dari serial permainan. Abstergo
diam-diam menciptakan "Animus," sebuah perangkat yang memungkinkan
penggunanya untuk menghidupkan "menghidupkan kembali" dan mengalami
memori dari pendahulu genetiknya berdasarkan pertalian darah memalui simulasi
virtual. Penggunaan berlebih pada Animus menyebabkan "efek
perdarahan," yang mengakibatkan pengguna memeroleh keahlian dan kemampuan
dari pendahulunya, tetapi juga membahayakan pengguna karena dapat merusak
ingatannya, menyebabkan gejala seperti demensia, kegilaan, gangguan
identitas disosiatif, atau kerusakan otak. Abstergo berusaha
menemukan lokasi dari beberapa artefak historis, yang dikenal sebagai
"Piece of Eden." Artefak tersebut memegang kekuatan besar, dan mampu
mengontrol kehendak bebas.
Abstergo ingin menggunakannya untuk menyingkirkan kehendak bebas dan menggiring
umat manusia ke dalam satu kelompok berserikat, sedangkan para Assassin
menentangnya. Untuk menemukan Piece of Eden, Abstergo menculik orang-orang yang
pendahulunya dicurigai memiliki interaksi yang diduga atau dipastikan secara
historis dengan perangkat tersebut, memaksa orang yang diculik untuk
menggunakan Animus dan mencari petunjuk memori pendahulu melalui Animus.

Komentar
Posting Komentar